Menyikapi Kemacetan, Gubernur Jambi : Aktivitas Angkutan Batubara Distop Hingga Waktu Tidak Ditentukan.


Gubernur Jambi Al Haris dalam Menyikapi kemacetan parah yang terjadi di lintas Sarolangun-Batanghari, terutama di ruas simpang Koto Buyo hingga Muara Bulian, sejak kemarin hingga hari ini Selasa (01/03/2023). Gubernur Al Haris mengatakan  bahwa Aktivitas Angkutan Batubara Distop Hingga Waktu Tidak Ditentukan. Hal ini dilakukan dalam rangka memulihkan aktivitas lalu lintas di tempat itu hingga kembali normal.

Al Haris mengakui meski hal itu tidak semua kewenangan Pemerintah Provinsi Jambi, Namun menurutnya merupakan kewajiban baginya selaku Gubernur Jambi untuk menangani hal itu semua. 

“Mencermati terjadinya kemacetan di ruas jalan nasional Sarolangun-Batanghari, Khusunya wilayah Batanghari tadi malam sampai hari ini. Saya mengambil langkah-langkah, pertama kami menghimbau pada seluruh pemegang IUP atau pengusaha tambang. Untuk sementara waktu tidak mengadakan angkutan dari mulut tambang sampai ke jalan atau ke ruas jalan nasional itu. Untuk tidak menambah kemacetan yang terjadi,” kata Al Haris, selaku Gubernur Jambi. 

Gubernur Jambi Al Haris Nengatakan sudah mengintruksikan kepada dinas PUPR Provinsi Jambi dan balai jalan untuk memperbaiki jalan yang rusak pada ruas jalan tersebut. 

“Selama masa tidak ada angkutan kami sudah memerintahkan dinas PU dan balai jalan untuk menutupi lubang jalan yang rusak,” sebutnya. 

Alharis menyampaikan Permohonan Maaf Kepada Masyarakat Terkait terjadinya kemacetan parah yang terjadi sejak Kamarin hingga hari ini. Kemudian menjelaskan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya wewenang Gubernur karena izin batubara bukan Gubenur yang mengeluarkan, termasuk jalan Nasional tidak ada kewenangan untuk menutup jalan tersebut.

 “Saya minta semua pihak memahami termasuk juga saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat provinsi Jambi, karena merasa ini adalah kewajiban saya selaku Gubenur untuk mengurus ini semua, walau tidak sepenuhnya wewenang Gubenur, karena izin barubara bukan Gubenur yang mengeluarkan, termasuk jalan nasional tidak ada kewenangan mentup jalan tersebut. Saya mohon maaf yang sebesarnya atas kejadian ini".

Kemudian, Gubernur mohon izin dalam beberapa hari kedepannya untuk menangani ruas jalan yang rusak tersebut dan Mengakui ini semua tangungjawabnya sebagai pemimpin. 


“Izin kan kami beberapa hari kedepan menangani ruas-ruas jalan yang berlubang dan rusak, mudahan nanti lancar semua dan masyarakat lancar aktivitas, menjelang selesainya jalan khusus yang dalam proses pembangunan. Saya tau warga hari ini membenci saya, menghujat saya itu semua resiko saya selaku pemimpin, ini tanggungjawab saya sebagai pemimpin,” sebut Gubernur.