Jambi, 27 Juni 2024 - Menjelang pemilihan Gubernur yang akan diadakan pada 27 November 2024, generasi milenial di Jambi menaruh harapan besar pada calon-calon pemimpin yang mampu memahami dan memperjuangkan aspirasi mereka. Dengan jumlah pemilih muda yang signifikan, suara milenial diprediksi akan menjadi faktor penentu dalam pemilihan kali ini.
Survei terbaru menunjukkan bahwa partisipasi pemilih muda mengalami peningkatan yang konsisten dari Pemilu ke Pemilu. Pada Pemilu 2019, sekitar 91,3 persen pemilih muda berpartisipasi, naik dari 85,9 persen pada Pemilu 2014 . Tren ini mencerminkan kesadaran politik yang semakin tinggi di kalangan generasi muda,yang semakin melek politik dan faham akan kebutuhan daerah,sehingga pemilihan gubernur ini menjadikan ajang generasi muda untuk sama sama menentukan pemimpin yang dapat membawa provinsi jambi ini lebih maju.
Ketua KPU Provinsi Jambi, Iron Syahroni, menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 mencapai 86 hingga 87 persen. Dalam peluncuran Pilkada Serentak 2024, Iron menegaskan bahwa KPU Provinsi Jambi dan seluruh kabupaten/kota siap menyelenggarakan Pilkada dengan sebaik-baiknya, serta mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif .
Salah satu strategi yang diambil oleh calon pemimpin untuk menarik dukungan milenial adalah dengan melibatkan mereka secara langsung dalam tim kampanye HARIS-SANI misalnya, telah menyiapkan belasan organisasi tim kampanye muda untuk Pemilihan gubernur Jambi 2024. Langkah ini menunjukkan betapa pentingnya suara milenial dalam pemilihan tersebut dan upaya para calon untuk merangkul generasi muda .
Tidak hanya itu, kelompok milenial yang tergabung dalam "Tim Kampanye Haris-Sani" telah mendeklarasikan dukungan mereka terhadap Haris-Sani sebagai calon Gubernur dan wakil Gubernur Jambi 2024,Pada acara Simposiom 1 juta milenial untuk Haris-Sani. Deklarasi ini mencerminkan keinginan generasi muda untuk memiliki pemimpin yang tidak hanya memahami, tetapi juga memperjuangkan kepentingan dan aspirasi mereka .
Alfi Rahmadi, seorang mahasiswa Ilmu Pemerintahan UIN STS Jambi, juga memberikan pandangannya mengenai pentingnya pemimpin yang memahami kebutuhan generasi milenial. "Kami, sebagai generasi muda, membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mendengarkan tetapi juga benar-benar memahami dan bertindak berdasarkan aspirasi kami. Ini adalah waktu yang penting bagi kami untuk terlibat dan memastikan suara kami didengar," katanya.
Dengan berbagai persiapan yang dilakukan oleh KPU, pemerintah, dan para calon pemimpin, diharapkan Pilkada 2024 akan menjadi momentum penting bagi generasi milenial di Jambi untuk berperan aktif dalam menentukan masa depan daerah mereka. Suara milenial bukan hanya sekadar angka, tetapi merupakan cerminan dari harapan dan aspirasi untuk perubahan yang lebih baik